Asas Tamadun Islam. 1. AKIDAH. Setiap bangsa yang wujud di dunia ini mempunyai sejarah dan aliran pembangunannya yang tersendiri. Pembangunan yang berlaku dalam bangsa tersebut mencipta sejarah baharu kepada ketamadunan manusia. Hasil pencapaian tamadun itu pula menjadi contoh dan model terbaik untuk membangunkan tamadun bangsa yang lain.

Aqidah Islam membimbing umatnya agar? sejahtera hidupnya hidupnya diridhai Allah SWT tetap sehat jasmani dan rohani dapat menentukan jalan hidupnya Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah B. hidupnya diridhai Allah SWT. Dilansir dari Ensiklopedia, aqidah islam membimbing umatnya agar hidupnya diridhai Allah SWT. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. sejahtera hidupnya adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. hidupnya diridhai Allah SWT adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban C. tetap sehat jasmani dan rohani adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. dapat menentukan jalan hidupnya adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. hidupnya diridhai Allah SWT. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menghendaki langsung agar manusia mencari rezeki dengan bekerja. Ketika seorang hamba telah menunaikan kewajiban sholatnya, Allah memperkenankan setiap orang untuk kembali ke pekerjaannya masing-masing dan meraih karunia Allah lewat pekerjaannya itu. Dan dalam bekerja itu, maka seorang hamba harus terus mengingat
Aqidah Islam membimbing umatnya agar​1. Aqidah Islam membimbing umatnya agar​2. Aqidah membimbing umatnya bertujuan agar…​3. akal pikiran yang tidak dibimbing pada Aqidah Islam berakibat?​4. akhida islam membimbing umatnya agar5. mengapa umat Islam harus memiliki aqidah​6. akidah Islam membimbing umatnya agar lebih​7. Sesama umat Islam adalah bersaudara karena umat Islam telah diikat oleh aqidah dan ibadah yang sama Bagaimana gambaran persaudaraan antara umat Islam yang satu dengan Islam yang lain8. akidah islam membimbing umatnya agar ...??9. kenapa melakukan aqidah islam sudah merupakan keharusan bagi umat islam​10. Alasan melaksanakan aqidah Islam sudah merupakan keharusan bagi umat Islam​ 1. Aqidah Islam membimbing umatnya agar​Jawabanbertaubat,mengikuti jalan yg benar,selalu beribadah kepada allah kalo Islam membimbing umatnya agar dapat menjalankan hidupnya dengan lurus dan baik 2. Aqidah membimbing umatnya bertujuan agar…​JawabanAqidah membimbing umatnya bertujuan agar hidupnya terarah, punya petunjuk hidup dan bisa menjalankan hidupnya di jalan yang baik Terimakasih 3. akal pikiran yang tidak dibimbing pada Aqidah Islam berakibat?​Jawabanakan mudah terjerumus ke dalam perbuatan dosa 4. akhida islam membimbing umatnya agar senantiasa beribadah pada allah swt dab memujanyaAgar umat ny berada pada jalan yang Allah ridhoi 5. mengapa umat Islam harus memiliki aqidah​Alasan mengapa umat islam harus memiliki akidah adalah karena pokok islam adalah AKIDAH tersebut. Ibarat bangunan maka akidah adalah pondasi di mana di atasnya dibangun ibadah dan akhlak. Tanpa akidah sudah tentu ibadah dan akhlak tak akan berdiri dengan benarJawabanAgar manusia menjadi orang lebih baik 6. akidah Islam membimbing umatnya agar lebih​Jawabanbaik dan bisa menjadi amal di surga dan akhirat kelak Penjelasanmaaf kalo salah ya kak 7. Sesama umat Islam adalah bersaudara karena umat Islam telah diikat oleh aqidah dan ibadah yang sama Bagaimana gambaran persaudaraan antara umat Islam yang satu dengan Islam yang lainJawaban silaturahmi 8. akidah islam membimbing umatnya agar ...??Aqidah islam akan selalu membimbing umat islam agar dapat hidup di dunia ini dengan ridha Allah. Karena dengan mempelajari dan mengamalkan semua materi yang ada aqidah islam membuat umat islam lebih mengenal Allah, lebih mengetahui tentang sifat-sifat keagungan pada Allah, lebih mengetahui hal-hal yang Allah perintahkan dan juga yang di larang. Dengan mengenal Allah lebih dalam akan membuat keimanan kita menjadi lebih kuat atau lebih bagus kualitasnya dan kemungkinan mendapatkan Allah ridha terhadap hal yang kita lakukan menjadi lebih besarPembahasan Salah satu tujuan utama hidup umat manusia adalah mencari ridha Allah. Karena semua hal yang ada di muka bumi dan juga di seluruh alam adalah milik Allah dan hasil ciptaan Allah sehingga Allah berkuasa atas segalanya. Oleh karena itu untuk mendapatkan hal-hal yang ada di alam semesta kita harus lebih dahulu memperoleh izin dari Allah dan mendapat ridha Allah atas semua yang kita lakukan. Salah satu contoh perilaku terpuji atau akhlakul karimah yang sangat berkaitan dengan mencari ridha Allah dalam melalukan sesuatu adalah perilaku ikhlas. Seseorang yang mengerjakan sesuatu dengan ikhlas maka ia akan melakukan hal tersebut tanpa pamrih atau mengharap balasan dari manusia dan ia hanya berharap mendapat ridha Allah. Orang yang melakukan sesuatu dengan ikhlas biasanya merupakan orang yang jujur dalam beramal dan juga orang yang selalu tawadhu`. Sehingga orang yang melakukan sesuatu dengan ikhlas biasanya terjauhi dari perilaku sombong, perilaku ujub adan juga perilaku riya. Oleh karena itu kita harus selalu membiasakan diri untuk berperilaku dengan perilaku ikhlas dalam kehidupan sehari-hariPelajari lebih lanjutMateri tentang hikmah yang dapat dirasakan dari beriman kepada Allah, pada tentang salah satu latin istilah bahasa arab yang menunjukkan pengertian iman secara istilah, pada tentang rangkuman materi tentang keimanan kepada Allah, pada ======== Detail jawabanKelas VIIMata Pelajaran AgamaBab Beriman kepada AllahKode soal 9. kenapa melakukan aqidah islam sudah merupakan keharusan bagi umat islam​PenjelasanJika aqidahnya kuat dan imannya mantap, tentu generasi muda Islam tidak akan terpengaruh dengan pemahaman-pemahaman seperti itu. Dia punya keyakinan hanya aturan Islam yang paling benar, dan akan menolak pemikiran yang sesat," siap membantu asalkan kamu jadi pengikutku. Jika kamu butuh bantuan saya bisa WA saya 085870676993. 10. Alasan melaksanakan aqidah Islam sudah merupakan keharusan bagi umat Islam​Jawabankarena akidah merupakan pokok dari islam itu sendiriPenjelasanarti dari akidah sendiri merupakan iman/keimanan. yang dimana akidah harus dijadikan prioritas dalam kehidupan islam itu sendiri..maaf kalau salah yak
Merekaberdalih bahwasannya ayat Yohanes 14 ayat 6 ini membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Kalau kita melihat alur dari cerita Yohanes pasal 14 ini, tentu kita akan mengerti bahwasannya terjadi kesalahpahaman antara Thomas dengan Yesus. Sebenarnya para nabi itu adalah jalan, kebenaran dan hidup pada zamannya masing-masing.
Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari; Perumus Formula Akidah Aswaja by Redaksi 4 Januari 2021 1 Saat politik Abbasiyah guncang dan akidah pada masa itu semakin kabur dengan paham-paham yang menyimpang, seperti kaum Qaramithah yang berusaha ...

Islammendidik umatnya agar tidak tamak terhadap keduniaan. Larangan bersifat tamak terungkap dalam firman Allah dalam surat al-Hadid ayat 20, ayat itu menjelaskan bahwa hidup di dunia hanyalah seperti orang yang asyik dalam permainan, berbangga-bangga kekayan dan anak, sehingga ayat ini berisi tentang larangan secara halus agar manusia tidak

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami akan coba membahas terkait pentingnya aqidah dalam kehidupan seorang insan. Semoga yang kami bahas ini bia bermanfaat untuk kita secara bahasa artinya ikatan. Sedangkan secara istilah aqidah artinya keyakinan hati dan pembenarannya terhadap sesuatu. Dalam pengertian agama maka pengertian aqidah adalah kandungan rukun iman, yaituBeriman dengan AllahBeriman dengan para malaikatBeriman dengan kitab-kitab-NyaBeriman dengan para Rasul-NyaBeriman dengan hari akhirBeriman dengan takdir yang baik maupun yang burukSehingga aqidah ini juga bisa diartikan dengan keimanan yang mantap tanpa disertai keraguan di dalam hati seseorang lihat At Tauhid lis Shaffil Awwal Al Aali hal. 9, Mujmal Ushul hal. 5Kedudukan Aqidah yang BenarSebab-Sebab Penyimpangan dari Aqidah yang BenarKedudukan Aqidah yang BenarAqidah yang benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci diterimanya amalan. Hal ini sebagaimana ditetapkan oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nyaفَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا“Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya hendaklah dia beramal shalih dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.” QS. Al Kahfi 110Allah ta’ala juga berfirman,وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ“Sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu Sungguh, apabila kamu berbuat syirik pasti akan terhapus seluruh amalmu dan kamu benar-benar akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” QS. Az Zumar 65Ayat-ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa amalan tidak akan diterima apabila tercampuri dengan kesyirikan. Oleh sebab itulah para Rasul sangat memperhatikan perbaikan aqidah sebagai prioritas pertama dakwah mereka. Inilah dakwah pertama yang diserukan oleh para Rasul kepada kaum mereka; menyembah kepada Allah saja dan meninggalkan penyembahan kepada ini telah diberitakan oleh Allah di dalam firman-Nyaوَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ“Dan sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul yang menyerukan Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut sesembahan selain Allah'” QS. An Nahl 36Bahkan setiap Rasul mengajak kepada kaumnya dengan seruan yang serupa yaitu, “Wahai kaumku, sembahlah Allah. Tiada sesembahan yang benar bagi kalian selain Dia.” lihat QS. Al A’raaf 59, 65, 73 dan 85. Inilah seruan yang diucapkan oleh Nabi Nuh, Hud, Shalih, Syu’aib dan seluruh Nabi-Nabi kepada kaum shallallahu alaihi wa sallam menetap di Mekkah sesudah beliau diutus sebagai Rasul selama 13 tahun mengajak orang-orang supaya mau bertauhid mengesakan Allah dalam beribadah dan demi memperbaiki aqidah. Hal itu dikarenakan aqidah adalah fondasi tegaknya bangunan agama. Para dai penyeru kebaikan telah menempuh jalan sebagaimana jalannya para nabi dan Rasul dari jaman ke jaman. Mereka selalu memulai dakwah dengan ajaran tauhid dan perbaikan aqidah kemudian sesudah itu mereka menyampaikan berbagai permasalahan agama yang lainnya lihat At Tauhid Li Shaffil Awwal Al Aali, hal. 9-10.Baca Juga Aqidah Kuat, Bangsa HebatSebab-Sebab Penyimpangan dari Aqidah yang BenarPenyimpangan dari aqidah yang benar adalah sumber petaka dan bencana. Seseorang yang tidak mempunyai aqidah yang benar maka sangat rawan termakan oleh berbagai macam keraguan dan kerancuan pemikiran, sampai-sampai apabila mereka telah berputus asa maka mereka pun mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat mengenaskan yaitu dengan bunuh diri. Sebagaimana pernah kita dengar ada remaja atau pemuda yang gantung diri gara-gara diputus pula sebuah masyarakat yang tidak dibangun di atas fondasi aqidah yang benar akan sangat rawan terbius berbagai kotoran pemikiran materialisme segala-galanya diukur dengan materi, sehingga apabila mereka diajak untuk menghadiri pengajian-pengajian yang membahas ilmu agama mereka pun malas karena menurut mereka hal itu tidak bisa menghasilkan keuntungan materi. Jadilah mereka budak-budak dunia, shalat pun mereka tinggalkan, masjid-masjid pun sepi seolah-olah kampung di mana masjid itu berada bukan kampungnya umat Islam. Alangkah memprihatinkan, wallaahul musta’aan disadur dari At Tauhid Li Shaffil Awwal Al Aali, hal. 12Oleh karena peranannya yang sangat penting ini maka kita juga harus mengetahui sebab-sebab penyimpangan dari aqidah yang benar. Di antara penyebab itu adalahBodoh terhadap prinsip-prinsip aqidah yang benar. Hal ini bisa terjadi karena sikap tidak mau mempelajarinya, tidak mau mengajarkannya, atau karena begitu sedikitnya perhatian yang dicurahkan untuknya. Ini mengakibatkan tumbuhnya sebuah generasi yang tidak memahami aqidah yang benar dan tidak mengerti perkara-perkara yang bertentangan dengannya, sehingga yang benar dianggap batil dan yang batil pun dianggap benar. Hal ini sebagaimana pernah disinggung oleh Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu, “Jalinan agama Islam itu akan terurai satu persatu, apabila di kalangan umat Islam tumbuh sebuah generasi yang tidak mengerti hakikat jahiliyah.” [su_spacer] Ta’ashshub fanatik kepada nenek moyang dan tetap mempertahankannya meskipun hal itu termasuk kebatilan, dan meninggalkan semua ajaran yang bertentangan dengan ajaran nenek moyang walaupun hal itu termasuk kebenaran. Keadaan ini seperti keadaan orang-orang kafir yang dikisahkan Allah di dalam ayat-Nya, “Dan apabila dikatakan kepada mereka Ikutilah wahyu yang diturunkan Tuhan kepada kalian!’ Mereka justru mengatakan, Tidak, tetapi kami tetap akan mengikuti apa yang kami dapatkan dari nenek-nenek moyang kami’ Allah katakan Apakah mereka akan tetap mengikutinya meskipun nenek moyang mereka itu tidak memiliki pemahaman sedikit pun dan juga tidak mendapatkan hidayah?” QS. Al Baqarah 170 [su_spacer]Taklid buta mengikuti tanpa landasan dalil. Hal ini terjadi dengan mengambil pendapat-pendapat orang dalam permasalahan aqidah tanpa mengetahui landasan dalil dan kebenarannya. Inilah kenyataan yang menimpa sekian banyak kelompok-kelompok sempalan seperti kaum Jahmiyah, Mu’tazilah dan lain sebagainya. Mereka mengikuti saja perkataan tokoh-tokoh sebelum mereka padahal mereka itu sesat. Maka mereka juga ikut-ikutan menjadi tersesat, jauh dari pemahaman aqidah yang benar. [su_spacer]Berlebih-lebihan dalam menghormati para wali dan orang-orang saleh. Mereka mengangkatnya melebihi kedudukannya sebagai manusia. Hal ini benar-benar terjadi hingga ada di antara mereka yang meyakini bahwa tokoh yang dikaguminya bisa mengetahui perkara gaib, padahal ilmu gaib hanya Allah yang mengetahuinya. Ada juga di antara mereka yang berkeyakinan bahwa wali yang sudah mati bisa mendatangkan manfaat, melancarkan rezeki dan bisa juga menolak bala dan musibah. Jadilah kubur-kubur wali ramai dikunjungi orang untuk meminta-minta berbagai hajat mereka. Mereka beralasan hal itu mereka lakukan karena mereka merasa sebagai orang-orang yang banyak dosanya, sehingga tidak pantas menghadap Allah sendirian. Karena itulah mereka menjadikan wali-wali yang telah mati itu sebagai perantara. Padahal perbuatan semacam ini jelas-jelas dilarang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Allah melaknat kaum Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kubur-kubur Nabi mereka sebagai tempat ibadah.” HR. Bukhari. Beliau memperingatkan umat agar tidak melakukan sebagaimana apa yang mereka lakukan Kalau kubur nabi-nabi saja tidak boleh lalu bagaimana lagi dengan kubur orang selain Nabi ? [su_spacer]Lalai dari merenungkan ayat-ayat Allah, baik ayat kauniyah maupun qur’aniyah. Ini terjadi karena terlalu mengagumi perkembangan kebudayaan materialistik yang digembar-gemborkan orang barat. Sampai-sampai masyarakat mengira bahwa kemajuan itu diukur dengan sejauh mana kita bisa meniru gaya hidup mereka. Mereka menyangka kecanggihan dan kekayaan materi adalah ukuran kehebatan, sampai-sampai mereka terheran-heran atas kecerdasan mereka. Mereka lupa akan kekuasaan dan keluasan ilmu Allah yang telah menciptakan mereka dan memudahkan berbagai perkara untuk mencapai kemajuan fisik semacam itu. Ini sebagaimana perkataan Qarun yang menyombongkan dirinya di hadapan manusia, “Sesungguhnya aku mendapatkan hartaku ini hanya karena pengetahuan yang kumiliki.” QS. Al Qashash 78. Padahal apa yang bisa dicapai oleh manusia itu tidaklah seberapa apabila dibandingkan kebesaran alam semesta yang diciptakan Allah Ta’ala. Allah berfirman yang artinya, “Allah lah yang menciptakan kamu dan perbuatanmu.” QS. Ash Shaffaat 96 [su_spacer]Kebanyakan rumah tangga telah kehilangan bimbingan agama yang benar. Padahal peranan orang tua sebagai pembina putra-putrinya sangatlah besar. Hal ini sebagaimana telah digariskan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.” HR. Bukhari. Kita dapatkan anak-anak telah besar di bawah asuhan sebuah mesin yang disebut televisi. Mereka tiru busana artis idola, padahal busana sebagian mereka itu ketat, tipis dan menonjolkan aurat yang harusnya ditutupi. Setelah itu mereka pun lalai dari membaca Al Qur’an, merenungkan makna-maknanya dan malas menuntut ilmu agama. [su_spacer]Kebanyakan media informasi dan penyiaran melalaikan tugas penting yang mereka emban. Sebagian besar siaran dan acara yang mereka tampilkan tidak memperhatikan aturan agama. Ini menimbulkan fasilitas-fasilitas itu berubah menjadi sarana perusak dan penghancur generasi umat Islam. Acara dan rubrik yang mereka suguhkan sedikit sekali menyuguhkan bimbingan akhlak mulia dan ajaran untuk menanamkan aqidah yang benar. Hal itu muncul dalam bentuk siaran, bacaan maupun tayangan yang merusak. Sehingga hal ini menghasilkan tumbuhnya generasi penerus yang sangat asing dari ajaran Islam dan justru menjadi antek kebudayaan musuh-musuh Islam. Mereka berpikir dengan cara pikir aneh, mereka agungkan akalnya yang cupet, dan mereka jadikan dalil-dalil Al Qur’an dan Hadits menuruti kemauan berpikir mereka. Mereka mengaku Islam akan tetapi menghancurkan Islam dari dalam. disadur dengan penambahan dari At Tauhid li Shaffil Awwal Al Aali, hal. 12-13.Itulah pentingnya aqidah dalam kehidupan kita semua sebagai insan. Wallahu a’ Juga Perbedaan antara Aqidah, Tauhid dan Manhaj—Penulis Abu Mushlih Ari Wahyudi Artikel akidah dan akhlak adalah landasan pembentukan kepribadian muslim. Dengan aqidah yang tertanam kuat pada jiwa, seorang muslim memiliki tujuan hidup yang jelas, keteguhan hati, tidak putus asa, istiqomah, dan mampu mengendalikan diri dalam menghadapi berbagai kekuatan yang menggoyahkan pendirian muslim. Tiga komponen ajaran Islam, yaitu Iman
Aqidah islam akan selalu membimbing umat islam agar dapat hidup di dunia ini dengan ridha Allah. Karena dengan mempelajari dan mengamalkan semua materi yang ada aqidah islam membuat umat islam lebih mengenal Allah, lebih mengetahui tentang sifat-sifat keagungan pada Allah, lebih mengetahui hal-hal yang Allah perintahkan dan juga yang di larang. Dengan mengenal Allah lebih dalam akan membuat keimanan kita menjadi lebih kuat atau lebih bagus kualitasnya dan kemungkinan mendapatkan Allah ridha terhadap hal yang kita lakukan menjadi lebih besarPembahasan Salah satu tujuan utama hidup umat manusia adalah mencari ridha Allah. Karena semua hal yang ada di muka bumi dan juga di seluruh alam adalah milik Allah dan hasil ciptaan Allah sehingga Allah berkuasa atas segalanya. Oleh karena itu untuk mendapatkan hal-hal yang ada di alam semesta kita harus lebih dahulu memperoleh izin dari Allah dan mendapat ridha Allah atas semua yang kita lakukan. Salah satu contoh perilaku terpuji atau akhlakul karimah yang sangat berkaitan dengan mencari ridha Allah dalam melalukan sesuatu adalah perilaku ikhlas. Seseorang yang mengerjakan sesuatu dengan ikhlas maka ia akan melakukan hal tersebut tanpa pamrih atau mengharap balasan dari manusia dan ia hanya berharap mendapat ridha Allah. Orang yang melakukan sesuatu dengan ikhlas biasanya merupakan orang yang jujur dalam beramal dan juga orang yang selalu tawadhu`. Sehingga orang yang melakukan sesuatu dengan ikhlas biasanya terjauhi dari perilaku sombong, perilaku ujub adan juga perilaku riya. Oleh karena itu kita harus selalu membiasakan diri untuk berperilaku dengan perilaku ikhlas dalam kehidupan sehari-hariPelajari lebih lanjutMateri tentang hikmah yang dapat dirasakan dari beriman kepada Allah, pada tentang salah satu latin istilah bahasa arab yang menunjukkan pengertian iman secara istilah, pada tentang rangkuman materi tentang keimanan kepada Allah, pada ======== Detail jawabanKelas VIIMata Pelajaran AgamaBab Beriman kepada AllahKode soal
Peradabanbarat yang hedonis melihat hukuman islam seperti ini sebagai sesuatu yang kejam dan atau radikal. Sebab, bagi mareka perzinahan bukanlah sebuah masalah asal dilakukan sama-sama suka. Namun islam sebagai agama peradaban yang mulia,mengatur umatnya dengan system syari’at. Islam melarang zina agar membedakan manusia dengan
4/18/2019 Bila kita berbicara tentang ruang lingkup pengajaran agama, maka akan dikemukakan beberapa bidang pembahasan pengajaran agama itu yang sudah menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri di perguruan agama. Tentu saja seharusnya sudah mempunyai metodik khusus untuk masing-masing pelajaran fiqih, aqidah, akhlak, dan mata pelajaran agama yang lainnya. Jumlah dan jenis mata pelajaran dapat saja bertambah/dipecah dan mungkin di gabung. Tetapi prinsip pokok dan sumber tidak akan mengalami perubahan, karena wahyu dan sabda Rasulullah tidak akan bertambah lagi, yang bertambah adalah bidang studi dari segi pengelompokkannya serta pembahasannya. AQIDAH MENURUT AGAMA ISLAM Keyakinan manusia terhadap Tuhan merupakan hak paling asasi. Sebagai seorang mukmin, kita telah percaya dan yakin bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Dengan keyakinan tersebut, kita telah mendapatkan hidayah/petunjuk dari Allah. Hidayah ini merupakan nikmat terbesar dibandingkan nikmat-nikmat lain nya. Dengan nikmat yang sangat besar ini, kita harus senantiasa menjaga kemurnian akidah kita dengan selalu patut kepada perintah-perintah Allah. PENGERTIAN AQIDAH Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [عَقَدَ-يَعْقِدُ-عَقْدً] “ Aqada-Ya’qidu-Aqidatan” artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Dalam bahasa Arab akidah berasal dari kata al-'aqdu الْعَقْدُ yang berarti ikatan. at-tautsiiqu التَّوْثِيْقُ yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu اْلإِحْكَامُ yang artinya mengokohkan menetapkan, dan ar-rabthu biquw-wah الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ yang berarti mengikat dengan kuat. Sedangkan menurut istilah terminologi 'akidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Jadi, Aqidah Islam adalah suatu ikatan tali batin yang berupa janji orang yang beriman kepada Allah SWT untuk menaati semua perintah dan menjauhi laranganNya. Dengan berpegang teguh pada akidah islam, hati akan menjadi tenteram dari kebimbangan salama hidup. Islam mengajarkan kepada umat-umatnya agar berakidah yang sepenuh hati dan tidak boleh ada keraguan. MENGAPA AQIDAH PENTING? Ada beberapa alasan yang menjadikan kenapa kita yang beragama islam harus memiliki Aqidah yang kuat, yaitu Kenyataan dikehidupan islam yang nyata masih banyak orang islam yang memiliki keyakinan yang cenderung rapuh. Banyak ditemukan penyelewengan aqidah di dalam kehidupan sehari-hari misalnya mempercayai hal yang bersifat magic atau tahayul. Berdasarkan hasil survey suatu lembaga, acara televisi dengan terkait dengan magic, mengadu nasib, jodoh dan ramalan memiliki rating yang cukup tinggi. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat kita keimanannya cenderung rapuh. وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ “Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur-an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” QS. An-Nahl 44. Rasulullah juga bersabda أَلاَ إِنِّى أُوتِيتُ الْقُرْآنَ وَمِثْلَهُ مَعَهُ “Ketahuilah sesungguhnya aku telah diberikan al-Qur-an dan yang semisal dengannya as-Sunnah.” HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Hakim dan beliau menshahihkannya serta diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dengan sanad yang shahih sebagaimana yang disebutkan oleh al-Albani dalam kitab al-Hadits Hujjatun Binafsihi. Berdasarkan al-Quran dan hadits, banyak sekali perintah yang mengaharuskan agar kita memiliki keyakinan yang kuat. Dalam melaksanakan aqidah hendaknya kita mengikuti filosofi seperti hal nya huruf ALIF. Ia tidak terpengaruh atau goyah dengan tanda apapun juga. Aqidah merupakan ajaran islam harus dipegang dalam kondisi apapun. Janganlah bergeser hanya karena pengaruh duniawi. CIRI – CIRI AQIDAH Ciri-Ciri Aqidah yang BenarAqidah atau keimanan yang tulin itu mestilah mengandungi ciri-ciri yang berikut Kepercayaan dan keyakinan itu mestilah berasaskan kefahaman minda dan ilmu yang mantap wahyu Ilahi Kepercayaan dan keyakinan itu mestilah berada dalam keadaan yang cukup teguh, bahkan ia tidak boleh menerima sebarang bentuk syak dan tidak mungkin digugat oleh sebarang kepercayaan lain sebagaimana firman Allah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulnya kemudian mereka tidak meragu-ragukan”. Kepercayaan dan keyakinan itu mestilah pula diikuti bersama dengan perkataan ataupun kepatuhan hati serta kemahuan untuk mempraktikkan segala hukum atau suruhan dengan penuh rasa rela tanpa sebarang bantahan. Ciri-Ciri Aqidah Yang Salah Fasad Akidah yang salah adalah sesuatu iktikad atau kepercayaan yang bercanggah dengan nas-nas syariah dari al Quran dan as Sunnah. Akidah yang berpuncak dari akal pemikiran manusia semata-mata ataupun penyelewengan aqidah yang sahih yang diselewengkan menurut akal fikiran hawa nafsu seperti mana yang terdapat dalam aqidah Yahudi, Nasrani, golongan tarikat yang menyeleweng, ahli falsafah, golongan batiniah dan lain-lain lagi. SUMBER, METODE DAN CARA PENGAMBILAN AQIDAH ISLAM Sumber-sumber Aqidah Islam Aqidah Islam adalah sesuatu yang bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran yang hanya dapat ditetapkan dengan adanya dalil dari Allah dan Rasul-Nya. Maka, sumber ajaran aqidah Islam adalah terbatas pada al-Quran dan Sunnah tidak ada yang lebih tahu tentang Allah kecuali Allah itu sendiri, dan tidak ada yang lebih tahu tentang Allah, setelah Allah sendiri, kecuali Rasulullah salallahu `alaihi wasalam. Metode Memahami Aqidah Islam dari Sumber-sumbernya Menurut Para Sahabat Generasi para shahabat adalah generasi yang dinyatakan oleh Rasululah sebagai generasi terbaik kaum muslimin. Kebaikan mereka terletak pada pemahaman dan sekaligus pengamalannya atas ajaran-ajaran Islam secara benar dan kaffah. Hal ini tidak mengherankan, karena mereka adalah generasi awal yang menyaksikan langsung turunnya wahyu, dan mereka mendapat pengajaran dan pendidikan langsung dari Rasulullah salallahu `alaihi wasalam. Setelah generasi shahabat, kualifikasi atau derajat kebaikan itu diikuti secara berurutan oleh generasi berikutnya dari kalangan tabi’in, dan selanjutnya diikuti oleh generasi tabi’ut tabi’in. Tiga generasi inilah yang secara umum disebut sebagai generasi salaf. Rasulullah bersabda tentang mereka, خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ… Artinya “Sebaik-baik manusia adalah generasi pada masaku, lalu generasi berikutnya, lalu generasi berikutnya…” Bukhari dan Muslim Generasi salaf yang shalih al-salaf al-shalih mengambil pemahaman aqidah dari al-Quran dan sunnah dengan metode mengimani atau meyakini semua yang diinformasikan ditunjukkan oleh kedua sumber tersebut. Dan apa saja yang tidak terdapat dapat dalam kedua sumber itu, mereka meniadakan dan menolaknya. Mereka mencukupkan diri dengan kedua sumber tersebut dalam menetapkan atau meniadakan suatu pemahaman yang menjadi dasar aqidah atau keyakinan. Karena itulah, maka mereka dipersaksikan oleh Rasulullah saw sebagai golongan yang selamat, sebagaimana sabda beliau, قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى Artinya “Mereka golongan yang selamat adalah orang-orang yang berada di atas suatu prinsip seperti halnya saya dan para shahabat saya telah berjalan di atasnya.” Tirmidzi RUANG LINGKUP AQIDAH Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti Rukun Iman. Menurut Sistematika Hasan Al-Banna, Ruang Lingkup Aqidah Islam meliputi Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala susuatu yang berhubungan dengan Tuhan Allah, seperti wujud Allah, sifat Allah dll Nubuwat, yaitu pembahsan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah dll Ruhaniyat, yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti jin, iblis, setan, roh dll Sam'iyyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam'i, yakni dalil Naqli berupa Al-quran dan as-Sunnah seperti alam barzkah, akhirat dan Azab Kubur, tanda-tanda kiamat, Surga-Neraka penjelasan Ruang Lingkup pembahasan aqidah yang termasuk dalam Arkanul Iman, yaitu 1. Iman kepada AllahPengertian iman kepada Allah ialah Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah Membenarkan dengan yakin keesaan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya menciptakan alam, makhluk seluruhnya, maupun dalam menerima ibadat segenap makhluknya. Membenarkan dengan yakin, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat sempurna, suci dari sifat kekurangan yang suci pula dari menyerupai segala yang baru makhluk.Dengan demikian setelah kita mengimani Allah, maka kita membenarkan segala perbuatan dengan beribadah kepadanya, melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya, mengakui bahwa Allah swt. bersifat dari segala sifat, dengan ciptaan-Nya di muka bumi sebagai bukti keberadaan, kekuasaan, dan kesempurnaan Allah. 2. Iman Kepada Malaikat Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang dinamai “malaikat” yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih tegas, iman akan malaikat ialah beritikad adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah dengan rasul-rasul-Nya, yang membawa wahyu kepada rasul-rasul-Nya. Di dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menyeru kita mengimankan sejenis makhluk yang gaib. Yang tidak dapat dilihat oleh mata, tidak dapat dirasa oleh panca indera, itulah makhluk yang dinamai malaikat. Malaikat selalu memperhambakan diri kepada Allah dan patuh akan segala perintah-Nya, serta tidak pernah berbuat maksiat dan durhaka kepada Allah swt. 3. Iman kepada kitab-kitab Allah Keyakinan kepada kitab-kitab suci merupakan rukun iman ketiga. Kitab-kitab suci itu memuat wahyu Allah. Beriman kepada kitab-kitab Tuhan ialah beritikad bahwa Allah ada menurunkan beberapa kitab kepada Rasulnya. Baik yang berhubungan itikad maupun yang berhubungan dengan muamalat dan syasah, untuk menjadi pedoman hidup manusia. baik untuk akhirat, maupun untuk dunia. Baik secara individu maupun masyarakat. Jadi, yang dimaksud dengan mengimani kitab Allah ialah mengimani sebagaimana yang diterangkan oleh Al-Qur’an dengan tidak menambah dan mengurangi. Kitab-kitab yang diturunkan Allah telah turun berjumlah banyak, sebanyak rasulnya. Akan tetapi, yang masih ada sampai sekarang nama dan hakikatnya hanya Al-Qur’an. Sedangkan yang masih ada namanya saja ialah Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa dan Zabur kepada Daud. 4. Iman kepada Nabi dan Rasul Yakin pada para Nabi dan rasul merupakan rukun iman keempat. Perbedaan antara Nabi dan Rasul terletak pada tugas utama. Para nabi menerima tuntunan berupa wahyu, akan tetapi tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan wahyu itu kepada umat manusia. Rasul adalah utusan Tuhan yang berkewajiban menyampaikan wahyu yang diterima kepada umat manusia. Di Al-Qur’an disebut nama 25 orang Nabi, beberapa diantaranya berfungsi juga sebagai rasul ialah Daud, Musa, Isa, Muhammad yang berkewajiban menyampaikan wahyu yang diterima kepada manusia dan menunjukkannya cara pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana manusia biasa lainnya Nabi dan Rasul pun hidup seperti kebanyakan manusia yaitu makan, minum, tidur, berjalan-jalan, mati dan sifat-sifat manusia lainnya. Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi sekaligus Rasul terakhir tidak ada lagi rangkaian Nabi dan Rasulsesudahnya. Seorang muslim wajib beriman kepada seluruh Nabi dan Rasul-Nya yang telah diutus oleh Allah SWT, baik yang disebutkan namanya maupun yang tidak disebutkan namanya. Seorang muslim wajib membenarkan semua Rasul dengan sifat-sifat, kelebihan, keistimewaan satu sama lain, tugas dan mukjizatnya masing-masing seperti yang Diperintahkan Oleh Allah. 5. Iman kepada hari Akhir Rukun iman yang kelima adalah keyakinan kepada hari akhir. Keyakinan ini sangat penting dalam rangkaian kesatuan rukun iman lainnya, sebab tanpa mempercayai hari akhirat sama halnya dengan orang yang tidak mempercayai agama Islam, itu merupakan hari yang tidak diragukanlagi. Hari akhirat ialah hari pembalasan yang pada hari itu Allah menghitung hisab amal perbuatan setiap orang yang suda dibebani tanggung jawab dan memberikan putusan ganjaran sesuai dengan hasil perbuatan selama di dunia. Keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari akhir. Hal ini disebabkan keimanan kepada Allah menuntut amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna dengan keyakinan tentang adanya hari akhirat. Demi tegaknya keadilan, harus ada suatu kehidupan baru dimana semua pihak akan memperoleh secara adil dan sempurna hasil-hasil perbuatan yang didasarkan atas pilihannya masing-masing. 6. Iman kepada qada dan qadar Dalam menciptakan sesuatu, Tuhan selalu berbuat menurut Sunnahnya, yaitu hukum sebab akibat. Sunnahnya ini adalah tetap tidak berubah-ubah, kecuali dalam hal-hal khusus yang sangat jarang terjadi. Sunnah Tuhan ini mencakup dalam ciptaannya, baik yang jasmani maupun yang bersifat rohani. Makna qadar dan takdir ialah aturan umum berlakunya hukum sebab akibat, yang ditetapkan olehnya sendiri. Definisi segala ketentuan, undang-undang, peraturan dan hukum yang ditetapkan secara pasti oleh Allah SWT, untuk segala yang ada. Pengertian di atas sejalan dengan penggunaan qadar di dalam Al-Qur’an berbagai macam bentuknya yang pada umumnya mengandung pengertian kekuasaan Allah SWT, yang termasuk hukum sebab akibat yang berlaku bagi segala makhluk hidup maupun yang mati. 4 Aqidah Yang Harus Di miliki Seorang Muslim Seperti yang sudah kita ketahui bahwa agama Islam adalah agama yang menyeluruh dan universal memiliki sejumlah ajaran values dan juga keyakinan. Ajaran islam yang terkandung tidak hanya mengatur aktivitas ritual saja, namun juga mengatur segala aktivitas manusia baik dalam tingkatan individu, keluarga, masyarakat, bahkan bernegara. Secara garis besar ajaran islam ini bisa dikelompokkan ke dalam Aqidah/keyakinan, Syariat Aturan, Akhlaq & Muamalah perilaku / interaksi sosial. Dari keempat unsur ini, ajaran aqidah atau keyakinan haruslah menjadi prioritas utama yang harus diketahui dan diamalkan sebagai landasan mengamalkan ajaran lainnya. KEDUDUKAN AQIDAH DALAM ISLAM Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan. Maka, aqidah yang benar merupakan landasan asas bagi tegak agama din dan diterimanya suatu amal. Allah subahanahu wata`ala berfirman, فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَآءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَيُشْرِكُ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا. Artinya “Maka barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya di akhirat, maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” al-Kahfi 110 Allah subahanahu wata`ala juga berfirman, وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِّنَ الْخَاسِرِينَ. Artinya “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi sebelummu, bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka sungguh amalmu akan hancur, dan kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang merugi.” az-Zumar 65 Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum aspek yang lainnya. Rasulullah salallahu `alaihi wasalam berdakwah dan mengajarkan Islam pertama kali di kota Makkah dengan menanamkan nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam rentang waktu yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang waktu tersebut, kaum muslimin yang merupakan minoritas di Makkah mendapatkan ujian keimanan yang sangat berat. Ujian berat itu kemudian terbukti menjadikan keimanan mereka sangat kuat, sehingga menjadi basis atau landasan yang kokoh bagi perjalanan perjuangan Islam selanjutnya. Sedangkan pengajaran dan penegakan hukum-hukum syariat dilakukan di Madinah, dalam rentang waktu yang lebih singkat, yaitu kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita mengenai betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan dalam ajaran Islam. KARAKTERISTIK AQIDAH ISLAM Aqidah Islam adalah Aqidah Rabbaniy berasal dari Allah yang bersih dari pengaruh penyimpangan dan subyektifitas manusia. Aqidah Islam memiliki karakteristik berikut ini Al Wudhuh wa al Basathah jelas dan ringan tidak ada kerancuan di dalamnya seperti yang terjadi pada konsep Trinitas dsb. Sejalan dengan fitrah manusia, tidak akan pernah bertentangan antara aqidah salimah lurus dan fitrah manusia. Firman Allah “Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah..” Ar Rum 30 Prinsip-prinsip aqidah yang baku, tidak ada penambahan dan perubahan dari siapapun. Firman Allah ”Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan lain selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah ?“ Asy Syura 21 Dibangun di atas bukti dan dalil, tidak cukup hanya dengan doktrin dan pemaksaan seperti yang ada pada konsep-konsep aqidah lainnya. Aqidah Islam selalu menegakkan “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar” Al Baqarah 111 Al Wasthiyyah moderat tidak berlebihan dalam menetapkan keesaan maupun sifat Allah seperti yang terjadi pada pemikiran lain yang mengakibatkan penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya. Aqidah Islam menolak fanatisme buta seperti yang terjadi dalam slogan jahiliyah “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan mengikuti jejak mereka” Az Zukhruf 22 APA PENTINGNYA AQIDAH? Merupakan sebuah energi kekuatan yang tidak ada bandingannya. Merupakan lentera yang dapat membuka tabir ilmu dan kebesaran baik yang dzohir maupun bathin Merupakan suatu barometer seseorang apakah baik atau jahat, Jalut atau thalut, Sulaiman atau qorun. Merupakan suatu kesatuan ajaran islam yang harus dimiliki setiap muslim Islam, Iman, dan Ihsan. Merupakan kunci keberhasilan. مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “ Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” TUJUAN AQIDAH ISLAM Aqidah Islam mempunyai banyak tujuan yang baik yang harus dipegang teguh, yaitu Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah. Semata, karena Dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu bagiNya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan hanya kepadaNya. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari akidah. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan beramal baik, kecuali digunakannya dengan mengharap pahala. Serta tidak melihat tempat dosa kecuali menjauhinya dengan rasa takut dari siksa. Menciptakan umat yang kuat yang mengerahkan segala yang mahal maupun yang murah untuk menegakkan agamanya serta memperkuat tiang penyanggahnya tanpa peduli apa yang akan terjadi untuk menempuh jalan itu. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki individu-individu maupun kelompok-kelompok serta meraih pahala dan kemuliaan. MANFAAT AQIDAH ISLAM Sebagai sumber dan motifator perbuatan kebajikan dan keutamaan. Membimbing manusia ke jalan yang benar Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan dan kekacauan hidup yang dapat menyesatkan. Mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin. Memupuk dan melahirkan kesehatan mental seseorang. Memberikan pengajaran dan pendidikan ilmu tauhid. Memupuk dan membentuk kepribadian manusia. Mendorong mereka untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan. Kesimpulan Mengenai liputan dari pembahasan Aqidah baik yang Ilahiyah atau mengenai ALLAH atau mengenai Rasulullah dan kitab-kitab ALLAH, Ruhaniah atau mempelajari tentang hubungan alam Metafisik atu hubungan dengan jin, syaitan, iblis, malaikat dan lain-lain, maupun Sam’iyah mengenai kepercayaan dengan hal-hal yang terdiri dari Qada baik ataupun Qadar buruk. Ternyata dari yang telah kita pelajari bersama dapat disimpulkan, dengan mempelajari hal-hal di atas kita jadi dapat mengetahui sedikit banyak mengenai Allah, rasululllah, kitabullah, maupun definisi dari rukun iman itu sendiri. Juga dari beberapa informasi pelengkap tadi dapat menyegarkan pikiran dari pada hal-hal yanng sebelumnya kita curigai atau di salah sangka kan. Penutup Semoga apa-apa yang telah kami sajikan tadi dapat diambil intisarinya yang kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi kehidupan kita di masa yang akan datang. Demikian artikel mengenai Akidah Dalam Islam, semoga informasi yang diberikan bermanfaat.
TugasNabi Lūṭh a.s. membimbing umatnya ke jalan yang benar. U mat Nabi Lūṭh a.s. banyak yang membangkang terhadap dakwah Nabi Lūṭh. as. Setiap hari Nabi Lūṭh a.s. tidak pernah putus asa mengajak umatnya untuk menyembah Allah SWT dan mematuhi aturan yang telah diajarkan oleh agama Allah SWT.
Aqidah ialah salah satu ilmu yang wajib diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Bila Anda sebagai orang tua sibuk bekerja hingga tak memiliki banyak waktu luang untuk mengajarkannya sendiri kepada anak Anda, jangan resah!Saat ini banyak lembaga pendidikan seperti PAUD Pendidikan Anak Usia Dini, KB Kelompok Bermain hingga Taman Kanak-kanak yang memberikan pengajaran ilmu anak-anak sudah mengerti sedikit banyak tentang akidah sedari Taman Kanak-kanak maka ia akan mudah mengikuti di jenjang pendidikan anak-anak perlu mempelajari akidah?Akidah memiliki fungsi dan peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Bukan hanya sekedar ilmu, akidah juga menentukan kualitas agama dan masa depan seseorang. Mereka yang enggan memahami ilmu akidah tidak jarang memilih jalan yang sesat. Jalan sesat tersebut yang dapat membawa pada masalah-masalah dalam karena itu, sangat penting untuk menanamkan akidah pada anak sejak dini. Sebagai orang tua, Anda harus bisa membimbing anak pada jalan yang diridhai Allah subhanahu wa ta’ dan Peran Akidah dalam KehidupanBerikut ini beberapa fungsi dan peran akidah dalam petunjuk hidup yang tepat sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang diri agar tidak terjerumus pada jalan yang semangat beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ dan sebagai penenang dan mengikuti sunah-sunah niat ibadah hanya untuk mencari ridha Allah subhanahu wa ta’ keimanan terhadap kebahagiaan di dunia dan beberapa fungsi dan peran akidah dalam kehidupan yang perlu Anda ketahui. Jika akidah telah dipelajari dengan benar, maka seseorang akan tahu bagaimana cara memilih teman dalam Islam yang dapat membawa kebaikan pada diri dan orang lain. Karena sesungguhnya siapa yang menjadi teman kita, turut juga mempengaruhi karakter pada diri kita. Maka pilihlah teman yang tepat dilihat dari Akidah dalam Perkembangan Agama IslamAkidah tidak hanya berperan dalam kehidupan seseorang, tetapi juga berpengaruh dalam perkembangan agama Islam. Simaklah ulasannya berikut yang kokoh dalam membangun tiang Agama dari pembentukan akhlak yang mulia. Seseorang yang berakidah tentu melaksanakan ibadah dengan tertib, sehingga akan tertanam dalam dirinya akhlak yang penciptaan manusia ialah untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, sehingga ilmu akidah wajib untuk dipelajari setiap umat subhanahu wa ta’ala berfirman, وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” QS. adz-Dzariyat 56Akidah seorang hamba menentukan kualitas ibadahnya diterima atau tidak oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Menyampaikan akidah mulia merupakan misi awal para rasul-Nya. Sebagaimana hadits di bawah subhanahu wa ta’ala berfirman, وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan “Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan rasul-rasul.” QS. An-nahl 36Itulah ulasan singkat mengenai akidah dalam Islam. Semoga dapat dipahami dengan mudah. Mari terus tingkatkan kuantitas dan kualitas ilmu agama Islam dalam diri demi meraih keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala.
Agama Islam, guru tidak hanya cukup sebatas memberikan ilmu agama saja, akan tetapi juga mebimbing dan mengarahkan siswanya agar selalu terikat pada hukum agama, melakukan segala hal yang telah ia pelajari. Selain itu guru juga harus menjadi role model bagi para siswa, terlebih lagi guru Pendidikan Agama Islam. agar terbentuk perilaku atau karakter yang dapat dijadikan pegangan bagi peserta didik dalam menghadapi pengaruh-pengaruh negatif dari lingkunga luar. Sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh guru akidah akhlak sangat mempengaruhi perubahan perilaku siswa. Jadi guru akidah akhlak adalah seseorang yang memiliki tugas untuk stpKXP5.
  • 85xnexgab5.pages.dev/906
  • 85xnexgab5.pages.dev/604
  • 85xnexgab5.pages.dev/773
  • 85xnexgab5.pages.dev/156
  • 85xnexgab5.pages.dev/595
  • 85xnexgab5.pages.dev/112
  • 85xnexgab5.pages.dev/345
  • 85xnexgab5.pages.dev/185
  • 85xnexgab5.pages.dev/893
  • 85xnexgab5.pages.dev/323
  • 85xnexgab5.pages.dev/387
  • 85xnexgab5.pages.dev/266
  • 85xnexgab5.pages.dev/83
  • 85xnexgab5.pages.dev/746
  • 85xnexgab5.pages.dev/734
  • akidah islam membimbing umatnya agar